Apa sajakah keunggulan kedelai hitam?
Tahukah Anda bahwa kedelai hitam memiliki keunggulan-keunggulan? KEDELAI hitam tidak sepopuler kedelai kuning.Namun,di balik kulit
gelapnya tersimpan beragam manfaat untuk kesehatan. Di Indonesia,
kedelai telah menjadi bahan baku makanan sehari-hari seperti tempe dan
tahu.
Selain tahu dan tempe, kedelai sebagai sumber pangan dapat
dikonsumsi melalui berbagai produk olahannya seperti susu kedelai,
protein kedelai, kecap, dan tauco. Kedelai merupakan salah satu tanaman
polong-polongansebagai sumber utama protein dan minyak.Sedangkan untuk
komposisi gizi kedelai bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan
dan juga warna kulit maupun kotiledonnya. Secara garis besar,kedelai
dibedakan menjadi kedelai kuning dan kedelai hitam. Kedelai yang
berkulit hitam saat ini sedang menjadi incaran peneliti gizi dan
kesehatan. Ternyata, di dalam kedelai hitam mengandung antisianin.
Antisianin
tersebut sangat potensial mencegah proses oksidasi yang terjadi secara
dini dan menimbulkan penyakit degeneratif. Oksidasi LDL kolesterol
merupakan awal terbentuknya plak dalam pembuluh darah yang akan memicu
berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan berkembangnya penyakit
jantung koroner. ”Pada orang yang menderita arterosklerosis terdapat
plak-plak di pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah dan
oksigen tidak lancar.
Sehingga terjadi pengerasan pembuluh darah dan
mengakibatkan penyakit seperti jantung koroner, stroke dan beragam
penyakit berbahaya lainnya,” papar Guru Besar Fakultas Pertanian dari
Universitas Gadjah Mada Prof Dr Ir Mary Astuti MS dalam seminar bertajuk
Mengupas Keunggulan Kedelai Hitam,di Jakarta. Ketika penderita
arterosklerosis rajin mengonsumsi antisianin,zat ini mampu melancarkan
sumbatan di dalam pembuluh darah.
Antisianin dari kulit kedelai mampu
menghambat oksidasi LDL kolesterol. Dia menambahkan, dengan rajin
mengonsumsi tempe dan produk olahan kedelai hitam sebanyak 150 gram/
hari mampu menurunkan kadar kolesterol. Alangkah sayangnya jika selama
ini masyarakat hanya mendengar manfaat antisianin di dalam buah
blueberry. Padahal kenyataannya, kandungan antisianin di dalam kedelai
hitam lebih besar dibandingkan blueberry.
Selain mampu menghambat
oksidasi LDL kolesterol kandungan flavonoid yang dimiliki kedelai hitam
dapat berfungsi sebagai antikanker. Kandungan flavonoid,banyak ditemukan
dalam buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Salah satu yang
termasuk isoflavon adalah genistin. Sedangkan kedelai yang dibuat tempe
mempunyai kandungan genestein paling tinggi dibandingkan produk olahan
kedelai lainnya. Prof Mary mencontohkan sebuah penelitian terhadap
penduduk Jepang yang telah hijrah ke Hawaii terbukti rentan mengalami
penyakit kanker. Hal itu terkait kebiasaan mengonsumsi tempe yang
menurun ketika mereka tinggal dan menetap di Hawaii.
Tidak hanya
berfungsi sebagai antioksidan,kedelai hitam mampu mengurangi gejala-
gejala menopause pada wanita.”Karena struktur kedelai mirip dengan
struktur hormon estrogen. Salah satu senyawa yang menyerupai estrogen
yang terdapat di dalam tanaman adalah isoflavon,” imbuh alumnus
Department of Food Nutrition University Agriculture Jepang ini. Keluhan
yang biasa dialami wanita yang telah memasuki masa menopause seperti
badan terasa panas (hot flashes),keringat banyak, berdebar-debar, nyeri
otot.
Di samping itu,dapat menghambat penuaan dini pada wanita jika
dikonsumsi secara rutin. Senada dengan SME Program Manager PT Unilever
Indonesia Tbk Maya F Tamimi yang menyarankan agar mengonsumsi kedelai
hitam dengan rutin, meski tampilannya tidak begitu menarik. ”Olahan
kedelai hitam memang tidak semenarik kedelai kuning. Misalnya, olahan
kedelai hitam menjadi tahu akan berwarna abu-abu. Sehingga tidak jarang
produk olahan kedelai hitam malah dihindari konsumen,” ujar
Maya.(hendrati hapsari)
0 comments:
Post a Comment