Kedelai Hitam dapat Menyembuhkan Penyakit Jantung
Kedelai hitam ternyata dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, diantaranya penyakit jantung. Kedelai merupakan salah satu tanaman polong-polongan sebagai sumber
utama protein dan minyak. Sedangkan untuk komposisi gizi kedelai
bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna kulit
maupun kotiledonnya.
Secara garis besar, kedelai dibedakan menjadi kedelai kuning dan kedelai
hitam. Kedelai yang berkulit hitam saat ini sedang menjadi incaran
peneliti gizi dan kesehatan. Ternyata, di dalam kedelai hitam mengandung
antisianin. Antisianin tersebut sangat potensial mencegah proses
oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan penyakit degeneratif.
Oksidasi LDL kolesterol merupakan awal terbentuknya plak dalam pembuluh
darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan
berkembangnya penyakit jantung koroner.
"Pada orang yang menderita arterosklerosis terdapat plak-plak di
pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah dan oksigen tidak
lancar. Sehingga terjadi pengerasan pembuluh darah dan mengakibatkan
penyakit seperti jantung koroner, stroke dan beragam penyakit berbahaya
lainnya," papar Guru Besar Fakultas Pertanian dari Universitas Gadjah
Mada Prof Dr Ir Mary Astuti MS dalam seminar bertajuk "Mengupas
Keunggulan Kedelai Hitam", di Jakarta. Ketika penderita arterosklerosis rajin mengonsumsi antisianin, zat ini mampu melancarkan sumbatan di dalam pembuluh darah. Antisianin dari kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol. Dia menambahkan, dengan rajin mengonsumsi tempe dan produk olahan kedelai hitam sebanyak 150 gram/ hari mampu menurunkan kadar kolesterol.
Alangkah sayangnya jika selama ini masyarakat hanya mendengar manfaat antisianin di dalam buah blueberry. Padahal kenyataannya, kandungan antisianin di dalam kedelai hitam lebih besar dibandingkan blueberry.
Selain mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol kandungan flavonoid yang dimiliki kedelai hitam dapat berfungsi sebagai antikanker. Kandungan flavonoid,banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Salah satu yang termasuk isoflavon adalah genistin. Sedangkan kedelai yang dibuat tempe mempunyai kandungan genestein paling tinggi dibandingkan produk olahan kedelai lainnya.
Prof Mary mencontohkan sebuah penelitian terhadap penduduk Jepang yang telah hijrah ke Hawaii terbukti rentan mengalami penyakit kanker. Hal itu terkait kebiasaan mengonsumsi tempe yang menurun ketika mereka tinggal dan menetap di Hawaii.
Tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan, kedelai hitam mampu mengurangi gejala- gejala menopause pada wanita. "Karena struktur kedelai mirip dengan struktur hormon estrogen. Salah satu senyawa yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam tanaman adalah isoflavon," imbuh alumnus Department of Food Nutrition University Agriculture Jepang ini.
Keluhan yang biasa dialami wanita yang telah memasuki masa menopause seperti badan terasa panas (hot flashes), keringat banyak, berdebar-debar, nyeri otot. Di samping itu, dapat menghambat penuaan dini pada wanita jika dikonsumsi secara rutin.
Senada dengan SME Program Manager PT Unilever Indonesia Tbk Maya F Tamimi yang menyarankan agar mengonsumsi kedelai hitam dengan rutin, meski tampilannya tidak begitu menarik.
"Olahan kedelai hitam memang tidak semenarik kedelai kuning. Misalnya, olahan kedelai hitam menjadi tahu akan berwarna abu-abu. Sehingga tidak jarang produk olahan kedelai hitam malah dihindari konsumen," ujar Maya.
0 comments:
Post a Comment